Pertumbuhan
ekonomi adalah proses peningkatan pendapatan
(PDB) tanpa mengaitkannya dengan tingkat pertambahan penduduk. Pertumbuhan
penduduk biasanya dikaitkan dengan tingkat pembangunan ekonomi, atau bahkan
tidak jarang dianggap hal yang sama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perekonmian Indonesia tidak terlepas dari permasalahan kesenjangan dalam pengelolaan perekonomian, dimana para pemilik modal besar selalu mendapatkan kesempatan yang lebih luas dibandingkan dengan para pengusaha kecil dan menengah yang kekurangan modal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara umum yaitu:
- Faktor produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada dan penggunaan bahan baku industri dalam negeri semaksimal mungkin
- Faktor investasi, yaitu dengan membuat kebijakan investasi yang tidak rumit dan berpihak pada pasar
- Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran, harus surplus sehingga mampu meningkatkan cadangan devisa dan menstabilkan nilai rupiah
- Faktor kebijakan moneter dan inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga ini juga harus di antisipatif dan diterima pasar
- Faktor keuangan negara, yaitu berupa kebijakan fiskal yang konstruktif dan mampu membiayai pengeluaran pemerintah
Dengan adanya
Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi, suatu Negara pun dapat dikatakan sebagai
negara yang makmur.Namun, selain pendapatan nasional, Pendapatan perkapita
merupakan indikator terpenting dalam mengukur tingkat kesejahteraan rakyat
suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur apabila rakyatnya memiliki
pendapatan perkapita yang tinggi. Namun demikian, tingginya pendapatan
perkapita bukan penentu kemakmuran suatu negara. Meskipun negara itu pendapatan
perkapitanya tinggi, namun jika terjadi perang saudara di dalam negara
tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai negara makmur/sejahtera. Karena
dengan adanya peperangan banyak menimbulkan kematian, penderitaan, dan rasa
tidak aman.
Kemakmuran suatu negara yang
benar-benar terjadi bukan hanya dilihat dari pendapatan perkapita. Tetapi juga
halhal dibawah ini:
- Jumlah Penduduk Miskin
Kesejahteraan rakyat suatu
negara dapat dilihat dari angka kemiskinan didalam negara tersebut. Suatu
negara dikatakan makmur/sejahtera apabila masyarakat miskin dalam negara
tersebut sedikit atau bahkan tidak ada.
- Tingkat Pengangguran
Masyarakat dikatakan makmur
apabila dapat membiayai kebutuhan hidupnya maupun orang lain. untuk membiayai
kebutuhan hidupnya maka seseorang harus mempunyai uang. Dan untuk mempunyai
uang maka dia harus bekerja. Dengan memiliki pekerjaan tetap dan dapat
membiayai kebutuhannya maka itu dapat disebut dengan kemakmuran.
- Pendidikan Bagi Masyarakat
Suatu negara dikatakan makmur
apabila angka / jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis tinggi dan yang
buta huruf semakin sedikit.
- Angka Kematian Bayi dan Ibu
Melahirkan
Suatu negara yang makmur
memiliki angka kematian bayi dan ibu melahirkan yang rendah. Ini dikarenakan
rakyat mampu membeli makanan yang bergizi, mampu membeli pelayanan maupun
obat-obatan. Sebaliknya suatu negara yang tidak makmur angka kematian bayi dan
ibu melahirkan relative tinggi dikarenakan masyarakat tidak mampu membeli
makanan yang bergizi maupun yang lainnya dikarenakan pendapatan yang rendah.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu bisa menjamin tingkat kemakmuran rakyatnya, karena bisa saja perumbuhan ekonomi yang tinggi itu hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang yang punya modal saja. Sementara tingkat kemakmuran rakyat bisa diukur melalui pendapatan perkapita penduduknya.
Di negara berkembang laju pertambahan
penduduk merupakan masalah pembangunan yang utama dan sukar diatasi, para ahli
menyarankan masalah pertambahan penduduk dinegara berkembang harus segera
diatasi untuk dapat mempercepat laju perkembangan ekonomi, yaitu dengan program
menekan laju pertambahan penduduk.
Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dengan Kesejahteraan Rakyat
Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Kesejahteraan Masyarakat adalah apabila pertumbuhan ekonomi baik maka tingkat pendapatan masyarakat juga akan meningkat, selain itu dari peningkatan pendapatan yang terjadi masyarakat akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya lebih baik hal ini menunjukan bahwa kesejahteraan dalam bentuk pendapatan masyarakat mulai meningkat, apabila pendapatan masyarakat meningkat dan pengangguran berkurang otomatis tindak kriminal akan berkurang dan semakin membaik, aksi deminstrasi akiibat ke tidak puasan akan kebijakan yang ada pun akan menurun apabila mereka menikmati hasil yang mereka kerjakan bisa sebanding dengan penghasilan yang mereka terima.
Namun, Kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia masih menjadi mimpi, dan tidak pernah ada yang berani menjamin dan memastikan kesejahteraan sosial ini dapat terwujud dan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain banyaknya pejabat negara yang menggunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadi, pemberian bantuan yang tidak merata dan tidak tepat sasaran.
Pejabat negara merupakan wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat dan seharusnya membela serta meperjuangkan kepentingan rakyat. Tetapi, pejabat negara pada saat sekarang ini lebih banyak menggunakan jabatan dan kedudukan yang sudah mereka dapatkan, untuk mengambil keuntungan dan memenuhi kepentingan pribadi. Sehingga kepentingan rakyat tidak terpenuhi dan terpinggirkan. Selain itu, hal ini juga menyebabkan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pejabat negara.
Pemberian bantuan yang tidak merata dan tidak tepat sasaran menjadi faktor yang paling sering terjadi didalam masyarakat. Bantuan seharusnya diberikan kapada rakyat yang paling membutuhkan namun pada kenyataannya ada bantuan yang diberikan kepada orang yang tingkat ekonominya sudah cukup mampu. Sedangkan rakyat yang paling membutuhkan, mereka hanya bisa gigit jari karena tidak mendapat bantuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar