Large Rainbow Pointer

Translate This Site!

Minggu, 17 April 2016

TUGAS 4

MASALAH PENGANGGURAN 



    Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

    Menurut Sukirno, ada dua kelompok pengangguran, yaitu:

   1. Berdasarkan Penyebab

a. Pengangguran Normal
     Pengangguran normal adalah pengangguran yang memang belum dapat pekerjaan dikarenakan pendidikan dan ketrampilan tidak memedai. Pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh badan usaha akan menimbulkan jumlah pengangguran.
    Contoh: Seorang bapak lulusan SMA bekerja sebagai buruh pabrik, namun saat pabrik itu ditutup ia tidak bisa mendapat pekerjaan yang baru karena ia hanya seorang lulusan SMA.

b. Pengangguran Siklikal
    Pengangguran siklus adaah pengangguran yang disebabkan terjadinya siklus konjungtur Negara yang mengalami resisi/depresi perekonomian yang menyebabkan penghentian atau pemecatan tenaga kerja. Pada saat resisi daya beli masyarakat turun sehingga permintaan barang dan jasa menurun. Apabila permintaan barang dan jasa menurun maka pihak pengusaha akan memperkecil jumlah produknya sehingga banyak tenaga kerja yang dikeluarkan. Permintaan terhadap tenaga kerja tidak ada.
    Contoh: Ketika suatu perusahaan sedang dalam kondisi maju, ia akan membutuhkan banyak karyawan. Namun sebaliknya, ketika perusahaan tersebut sedang merugi (akan bangkrut) perusahaan akan mengadakan PHK.

c. Pengangguran Struktural
    Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan perubahan jangka panjang permintaan dan penawaran, atau pengangguran yang disebabkan terjadinya rasionalisasi dalam industri yang modern yang selalu berusaha melakukan penghematan dalam berbagai cara, misalnya dengan menggunakan komputer. Perubahan permintaan dan penawaran tenaga kerja akan menciptakan struktur atau tatanan dalam dunia kerja. Dalam jangka panjang akan terjadi spesialisasi dalam dunia kerja. Pengkhususan seperti ini akan menimbulkan struktur kerja. Apabila para pencari kerja tidak sesuai dengan struktur kerja akan menimbulkan pengangguran.
     Contoh: Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur.

d. Pengangguran Teknologi
    Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan oleh penggunaan teknologi seperti mesin, alat-alat modern dan otomatis akan menggeser tenaga kerja manusia. Teknologi yang berkembang begitu cepat akan menggeser penggunaan tenaga kerja manusia. Padat karya akan diganti dengan padat modal. Apabila angkatan kerja tiadak bisa mengimbangi kemajuan teknologi maka pengangguran akan muncul. Para pengusaha akan akan menerima pencari kerja yang menguasai teknologi tersebut.
    Contoh: sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak bekerja lagi karena perusahaan lebih memilih menggunakan teknologi yang ada.

   2. Berdasarkan Cirinya

a. Pengangguran Terbuka
    Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang sama sekali tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran ini terjadi karena angkatan kerja tersebut belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal atau dikarenakan faktor malas mencari pekerjaan atau malas bekerja.
    Contoh: Pak Doni tidak memiliki pekerjaan karena ia adalah seseorang yang bersifat malas dan putus asa. Sekali dia ditolak oleh suatu perusahaan, dia tidak mau untuk mencoba mencari perusahaan lain yang mungkin mau menerima nya.

b. Pengangguran Tersembunyi
    Pengangguran tersembunyi adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
    Contoh: Tidak bekerja maksimal karena bayaran sedikit

c. Pengangguran Musiman
   Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan musim.
Contoh: Pekerja bangunan yang menganggur saat musim hujan sehingga tidak ada panggilan pekerjaan untuknya.

d. Pengangguran Setengah Menganggur
    Setengah menganggur adalah pengangguran yang terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal karena tidak ada pekerjaan untuk sementara waktu.
    Contoh: Seorang buruh konstruksi/bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek, untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.


1 komentar:

  1. Apakah Anda ada Masalah Di Bawah Ini :

    (1) Hutang Menumpuk

    (2) Butuh Modal Usaha

    (3) Kesulitan Ekonomi


    Bpk KI AGENG MUSTARI Menawarkan Praktek Pesugihan Yang Aman,Terpercaya,Terbukti Dan Instan,Tanpa Tumbal.

    Bpk KI AGENG MUSTARI Dapat Membantu Pesugihan Dengan Cara :

    (a). Pesugihan Uang Gaib

    (b). Pesugihan Gunung Kawi (Meritualkan)

    Adapun Syarat Dan Ketentuan Dalam Menjalankan Ritual Pesugihan Tersebut:

    (a) Mahar Setelah Berhasil

    (b) Biaya Meditasi (Dibayar Sebelum Ritual)

    Bagi Anda Yang Berminat Silahkan Tlf Bpk KI AGENG MUSTARI Di Nomor 082 293 885 711




    Apakah Anda ada Masalah Di Bawah Ini :

    (1) Hutang Menumpuk

    (2) Butuh Modal Usaha

    (3) Kesulitan Ekonomi


    Bpk KI AGENG MUSTARI Menawarkan Praktek Pesugihan Yang Aman,Terpercaya,Terbukti Dan Instan,Tanpa Tumbal.

    Bpk KI AGENG MUSTARI Dapat Membantu Pesugihan Dengan Cara :

    (a). Pesugihan Uang Gaib

    (b). Pesugihan Gunung Kawi (Meritualkan)

    Adapun Syarat Dan Ketentuan Dalam Menjalankan Ritual Pesugihan Tersebut:

    (a) Mahar Setelah Berhasil

    (b) Biaya Meditasi (Dibayar Sebelum Ritual)

    Bagi Anda Yang Berminat Silahkan Tlf Bpk KI AGENG MUSTARI Di Nomor 082 293 885 711

    BalasHapus