Large Rainbow Pointer

Translate This Site!

Minggu, 08 Mei 2016

Tugas 6

Industri di Indonesia


A.   Pengertian Industri
       Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, dan ketekunan kerja (bahasa Inggris: industrious) dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi, dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai selanjutnya dari usaha-usaha mencukupi kebutuhan (ekonomi) yang berhubungan dengan bumi, yaitu sesudah pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.
Bidang industri dibedakan menjadi dua, yaitu industri barang dan industri jasa.
1.      Industri barang
Industri barang merupakan usaha mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Kegiatan industri ini menghasilkan berbagai jenis barang, seperti pakaian, sepatu, mobil, sepeda motor, pupuk, dan obatobatan.
2.      Industri jasa
Industri jasa merupakan kegiatan ekonomi yang dengan cara memberikan pelayanan jasa. Contohnya, jasa transportasi seperti angkutan bus, kereta api, penerbangan, dan pelayaran. Perusahaan jasa ada juga yang membantu proses produksi. Contohnya, jasa bank dan pergudangan. Pelayanan jasa ada yang langsung ditujukan kepada para konsumen. Contohnya asuransi, kesehatan, penjahit, pengacara, salon kecantikan, dan tukang cukur.

B.   Klasifikasi Industri Berdasarkan Subjek Pengelolah
Berdasarkan subjek pengelolanya, industri dapat dibedakan menjadi:
1.  Industri rakyat, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik rakyat, misalnya: industri meubeler, industri makanan ringan, dan industri kerajinan.
2. Industri negara, yaitu industri yang dikelola dan merupakan milik Negara yang dikenal dengan istilah BUMN, misalnya: industri kertas, industri pupuk, industri baja, industri pertambangan, industri perminyakan, dan industri transportasi.

C.    Klasifikasi Industri Berdasarkan Proses Produksi
1.      Industri Hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya : Industri kayu lais, industri alumunium, industri pemintalan, dan industri baja.
2.      Industri Hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau dinikmati oleh konsumen, misalnya: Industri pesawat terbang, industri konveksi, industri otomotif, dan industri meubeler.

D.   Meningkatkan Daya Saing Industri di Indonesia
Menurut saya, di jaman yang sudah serba canggih dan modern ini sebagai produsen kita harus jeli melihat keadaan sekitar untuk meningkatkan daya saing kita agar tidak kalah dengan perusahaan atau produsen lain. Daya saing suatu negara memiliki parameter yang bermacam-macam dan berbeda-beda pula. Parameter tersebut ditentukan sendiri oleh negara tersebut. Parameter yang ada berkaitan dengan  nilai tukar mata uang, tingkat suku bunga yang berlaku, jumlah angkatan kerja yang berlimpah dan murah, dan kelimpahan serta keragaman sumberdaya alam. Ada juga yang mengaitkan daya saing nasional dengan kebijakan pemerintah dalam pencapaian target ekspor, promosi dagang, proteksi impor dan subsidi eskpor. Bahkan, ada yang mengaitkan daya saing nasional dengan praktek manajemen perusahaan, termasuk didalamnya relasi antara manajemen dengan pekerja.
Berbicara mengenai Indonesia hal yang bisa dijadikan parameter untuk menentukan daya saing bangsa ini dalam skala industri nasional dari beberapa parameter yang ada adalah pengelolaan kelimpahan serta keberagaman sumber daya alam. Indonesia dikenal dengan negara Zamrud Katulistiwa, negara dengan sumber daya alam yang melimpah yang berupa hasil pertanian dan perkebunan, keberagaman flora, keberagaman fauna, kekayaan bawah laut dan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti batu bara, minyak bumi, emas, dan berbagai jenis logam dan mineral.





Senin, 02 Mei 2016

Tugas 5

Neraca Pembayaran Internasional


A. Pengertian Neraca Pembayaran
            Neraca pembayaran internasional (Balance of Payment) merupakan catatan yang tersusun secara sistematis mengenai seluruh transaksi ekonomi internasional yang dilakukan penduduk suatu negara itu dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu tertentu, biasanya 1 tahun. Pengertian penduduk di dalam suatu neraca pembayaran internasional meliputi orang perorangan, badan hukum, dan pemerintah.
            Transaksi ekonomi internasional yang dicatat dalam neraca pembayaran internasional dapat digolongkan menjadi dua yaitu transaksi debit dan kredit. Transaksi debit adalah transaksi yang menimbulkan kewajiban bagi penduduk suatu negara untuk melakukan pembayaran kepada penduduk negara lain, sedangkan transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan hak bagi penduduk suatu negara untuk menerima pembayaran dari penduduk negara lain.
Necara pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debit.
1.    Transaksi debit, adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kewajiban bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain. Contoh: Indonesia membeli jasa dari Malaysia, maka transaksi tersebut menimbulkan kewajiban untuk mengadakan pembayaran kepada Malaysia, sehingga transaksi jasa tersebut merupakan transaksi debit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan tanda minus (–).
2.    Transaksi kredit, adalah transaksi yang mengakibatkan timbul atau bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain. Contoh: Indonesia menjual jasa ke Malaysia, maka transaksi tersebut menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari Malaysia, maka transaksi tersebut merupakan transaksi kredit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan tanda positif (+).

B. Komponen Neraca Pembayaran
Pada dasarnya neraca pembayaran mempunyai dua komponen, yaitu neraca transaksi berjalan dan arus modal.
1. Transaksi Berjalan
Transaksi berjalan memberikan gambaran tentang nilai transaksi yang diakibatkan oleh kegiatan perdagangan barang dan jasa. Dengan demikian data yang ditunjukkan menggambarkan nilai barang (seperti karet, minyak, hasil industri manufaktur) dan jasa (seperti pelancongan, keuntungan dari investasi di luar negeri dan biaya pengangkutan) yang diperdagangkan. Dengan demikian dalam transaksi berjalan dicatat transaksi-transaksi berikut ini.
·         Ekspor dan impor barang.
·    Ekspor dan impor jasa (misalnya: transaksi dalam kegiatan pengangkutan, kegiatan perjalanan luar negeri, dan pendapatan dari investasi modal). 
Perbedaan antara nilai ekspor dan nilai impor barang-barang disebut neraca perdagangan. Suatu negara dikatakan mempunyai surplus jika dalam neraca perdagangan nilai ekspor melebihi nilai impor.

2. Arus Modal
Transaksi modal menggambarkan aliran keluar masuk modal di antara Indonesia dengan negara-negara lain. Dalam arus modal, dicatat dua golongan transaksi, yaitu:
·        Aliran modal pemerintah. Aliran ini dapat berupa pinjaman dan bantuan dari negara-negara asing yang diberikan kepada pemerintah.
·        Aliran modal swasta. Aliran modal swasta, terdiri atas investasi langsung, investasi portofolio, dan amortisasi. Investasi langsung adalah investasi untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan. Investasi portofolio adalah investasi dalam bentuk membeli saham-saham di negara lain. Amortisasi adalah pembelian kembali saham-saham atau kekayaan lain yang pada masa lalu telah dijual kepada penduduk negara lain.

C. Fungsi Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut.
1.    Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya.
2.    Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
3.    Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
4.    Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
5.    Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.

D. Tujuan Neraca Pembayaran
·        Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisis Negara di perdagangan internasional
·        Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan fiscal dan kebijakan moneter.
·        Merupakan alat untuk mengukur berapa besar utang dan piutang Negara terhadap luar negeri.
·        Merupakan alat untuk mengukur struktur dan komposisi transaksi ekonomi suatu Negara dengan dunia internasional.
·        Mengukur keadaan perekonomian dan posisi keuangan internasional.

E. Neraca Pembayaran Defisit, Surplus, Dan Seimbang
          Neraca Pembayaran defisit, terjadi apabila jumlah pembayaran lebih besar daripada jumlah penerimaan (transaksi kredit < transaksi debet). Suatu Negara jika mengalami kelebihan impor dan kelebihan tersebut ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif dan mengurangi cadangan (stok) nasional maka Negara tersebut sedang mengalami defisit total. Pembayaran defisit dapat juga dilakukan dengan meminjam dari bank sentral luar negeri,
            Neraca pembayaran surplus, adalah apabila jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah pembayaran/ utang (transaksi kredit> transaksi debet). Jika BOP surplus, bank sentral dapat membayar utang luar negerinya atau memperoleh aset cadangan tambahan dari luar negeri.  Neraca Pembayaran seimbang, adalah apabila jumlah pembayaran atau utang sama dengan jumlah penerimaan (transaksi kredit = transaksi debet)
            Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit.  Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan surplus.  Neraca pembayaran suatu negara juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional (cadangan devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif.
Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh  perekonomian dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca  pembayaran.  Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan keadaan  perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah.  Keadaan neraca pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu negara adalah keadaan neraca  pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang.

Minggu, 17 April 2016

TUGAS 4

MASALAH PENGANGGURAN 



    Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

    Menurut Sukirno, ada dua kelompok pengangguran, yaitu:

   1. Berdasarkan Penyebab

a. Pengangguran Normal
     Pengangguran normal adalah pengangguran yang memang belum dapat pekerjaan dikarenakan pendidikan dan ketrampilan tidak memedai. Pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh badan usaha akan menimbulkan jumlah pengangguran.
    Contoh: Seorang bapak lulusan SMA bekerja sebagai buruh pabrik, namun saat pabrik itu ditutup ia tidak bisa mendapat pekerjaan yang baru karena ia hanya seorang lulusan SMA.

b. Pengangguran Siklikal
    Pengangguran siklus adaah pengangguran yang disebabkan terjadinya siklus konjungtur Negara yang mengalami resisi/depresi perekonomian yang menyebabkan penghentian atau pemecatan tenaga kerja. Pada saat resisi daya beli masyarakat turun sehingga permintaan barang dan jasa menurun. Apabila permintaan barang dan jasa menurun maka pihak pengusaha akan memperkecil jumlah produknya sehingga banyak tenaga kerja yang dikeluarkan. Permintaan terhadap tenaga kerja tidak ada.
    Contoh: Ketika suatu perusahaan sedang dalam kondisi maju, ia akan membutuhkan banyak karyawan. Namun sebaliknya, ketika perusahaan tersebut sedang merugi (akan bangkrut) perusahaan akan mengadakan PHK.

c. Pengangguran Struktural
    Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan perubahan jangka panjang permintaan dan penawaran, atau pengangguran yang disebabkan terjadinya rasionalisasi dalam industri yang modern yang selalu berusaha melakukan penghematan dalam berbagai cara, misalnya dengan menggunakan komputer. Perubahan permintaan dan penawaran tenaga kerja akan menciptakan struktur atau tatanan dalam dunia kerja. Dalam jangka panjang akan terjadi spesialisasi dalam dunia kerja. Pengkhususan seperti ini akan menimbulkan struktur kerja. Apabila para pencari kerja tidak sesuai dengan struktur kerja akan menimbulkan pengangguran.
     Contoh: Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur.

d. Pengangguran Teknologi
    Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan oleh penggunaan teknologi seperti mesin, alat-alat modern dan otomatis akan menggeser tenaga kerja manusia. Teknologi yang berkembang begitu cepat akan menggeser penggunaan tenaga kerja manusia. Padat karya akan diganti dengan padat modal. Apabila angkatan kerja tiadak bisa mengimbangi kemajuan teknologi maka pengangguran akan muncul. Para pengusaha akan akan menerima pencari kerja yang menguasai teknologi tersebut.
    Contoh: sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak bekerja lagi karena perusahaan lebih memilih menggunakan teknologi yang ada.

   2. Berdasarkan Cirinya

a. Pengangguran Terbuka
    Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang sama sekali tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran ini terjadi karena angkatan kerja tersebut belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal atau dikarenakan faktor malas mencari pekerjaan atau malas bekerja.
    Contoh: Pak Doni tidak memiliki pekerjaan karena ia adalah seseorang yang bersifat malas dan putus asa. Sekali dia ditolak oleh suatu perusahaan, dia tidak mau untuk mencoba mencari perusahaan lain yang mungkin mau menerima nya.

b. Pengangguran Tersembunyi
    Pengangguran tersembunyi adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
    Contoh: Tidak bekerja maksimal karena bayaran sedikit

c. Pengangguran Musiman
   Pengangguran Musiman adalah pengangguran yang disebabkan oleh adanya perubahan musim.
Contoh: Pekerja bangunan yang menganggur saat musim hujan sehingga tidak ada panggilan pekerjaan untuknya.

d. Pengangguran Setengah Menganggur
    Setengah menganggur adalah pengangguran yang terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal karena tidak ada pekerjaan untuk sementara waktu.
    Contoh: Seorang buruh konstruksi/bangunan yang telah menyelesaikan pekerjaan di suatu proyek, untuk sementara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.


Minggu, 10 April 2016

Tugas 3

Pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan pendapatan (PDB) tanpa mengaitkannya dengan tingkat pertambahan penduduk. Pertumbuhan penduduk biasanya dikaitkan dengan tingkat pembangunan ekonomi, atau bahkan tidak jarang dianggap hal yang sama.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi perekonmian Indonesia tidak terlepas dari permasalahan kesenjangan dalam pengelolaan perekonomian, dimana para pemilik modal besar selalu mendapatkan kesempatan yang lebih luas dibandingkan dengan para pengusaha kecil dan menengah yang kekurangan modal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara umum yaitu:

  1. Faktor produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada dan penggunaan bahan baku industri dalam negeri semaksimal mungkin
  2. Faktor investasi, yaitu dengan membuat kebijakan investasi yang tidak rumit dan berpihak pada pasar
  3. Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran, harus surplus sehingga mampu meningkatkan cadangan devisa dan menstabilkan nilai rupiah
  4. Faktor kebijakan moneter dan inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga ini juga harus di antisipatif dan diterima pasar
  5. Faktor keuangan negara, yaitu berupa kebijakan fiskal yang konstruktif dan mampu membiayai pengeluaran pemerintah


    Dengan adanya Pertumbuhan Ekonomi yang tinggi, suatu Negara pun dapat dikatakan sebagai negara yang makmur.Namun, selain pendapatan nasional, Pendapatan perkapita merupakan indikator terpenting dalam mengukur tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur apabila rakyatnya memiliki pendapatan perkapita yang tinggi. Namun demikian, tingginya pendapatan perkapita bukan penentu kemakmuran suatu negara. Meskipun negara itu pendapatan perkapitanya tinggi, namun jika terjadi perang saudara di dalam negara tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai negara makmur/sejahtera. Karena dengan adanya peperangan banyak menimbulkan kematian, penderitaan, dan rasa tidak aman.

Kemakmuran suatu negara yang benar-benar terjadi bukan hanya dilihat dari pendapatan perkapita. Tetapi juga halhal dibawah ini:
  • Jumlah Penduduk Miskin
Kesejahteraan rakyat suatu negara dapat dilihat dari angka kemiskinan didalam negara tersebut. Suatu negara dikatakan makmur/sejahtera apabila masyarakat miskin dalam negara tersebut sedikit atau bahkan tidak ada.
  • Tingkat Pengangguran
Masyarakat dikatakan makmur apabila dapat membiayai kebutuhan hidupnya maupun orang lain. untuk membiayai kebutuhan hidupnya maka seseorang harus mempunyai uang. Dan untuk mempunyai uang maka dia harus bekerja. Dengan memiliki pekerjaan tetap dan dapat membiayai kebutuhannya maka itu dapat disebut dengan kemakmuran.
  • Pendidikan Bagi Masyarakat
Suatu negara dikatakan makmur apabila angka / jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis tinggi dan yang buta huruf semakin sedikit.
  • Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan
Suatu negara yang makmur memiliki angka kematian bayi dan ibu melahirkan yang rendah. Ini dikarenakan rakyat mampu membeli makanan yang bergizi, mampu membeli pelayanan maupun obat-obatan. Sebaliknya suatu negara yang tidak makmur angka kematian bayi dan ibu melahirkan relative tinggi dikarenakan  masyarakat tidak mampu membeli makanan yang bergizi maupun yang lainnya dikarenakan pendapatan yang rendah.

   
   Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu bisa menjamin tingkat kemakmuran rakyatnya, karena bisa saja perumbuhan ekonomi yang tinggi itu hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang yang punya modal saja. Sementara tingkat kemakmuran rakyat bisa diukur melalui pendapatan perkapita penduduknya.


     Di negara berkembang laju pertambahan penduduk merupakan masalah pembangunan yang utama dan sukar diatasi, para ahli menyarankan masalah pertambahan penduduk dinegara berkembang harus segera diatasi untuk dapat mempercepat laju perkembangan ekonomi, yaitu dengan program menekan laju pertambahan penduduk.

  Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dengan Kesejahteraan Rakyat

   Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Kesejahteraan Masyarakat adalah apabila pertumbuhan ekonomi baik maka tingkat pendapatan masyarakat juga akan meningkat, selain itu dari peningkatan pendapatan yang terjadi masyarakat akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya lebih baik hal ini menunjukan bahwa kesejahteraan dalam bentuk pendapatan masyarakat mulai meningkat, apabila pendapatan masyarakat meningkat dan pengangguran berkurang otomatis tindak kriminal akan berkurang dan semakin membaik, aksi deminstrasi akiibat ke tidak puasan akan kebijakan yang ada pun akan menurun apabila mereka menikmati hasil yang mereka kerjakan bisa sebanding dengan penghasilan yang mereka terima.

     Namun, Kesejahteraan sosial bagi rakyat Indonesia masih menjadi mimpi, dan tidak pernah ada yang berani menjamin dan memastikan kesejahteraan sosial ini dapat terwujud dan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain banyaknya pejabat negara yang menggunakan uang rakyat untuk kepentingan pribadi, pemberian bantuan yang tidak merata dan tidak tepat sasaran. 

   Pejabat negara merupakan wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat dan seharusnya membela serta meperjuangkan kepentingan rakyat. Tetapi, pejabat negara pada saat sekarang ini lebih banyak menggunakan jabatan dan kedudukan yang sudah mereka dapatkan, untuk mengambil keuntungan dan memenuhi kepentingan pribadi. Sehingga kepentingan rakyat tidak terpenuhi dan terpinggirkan. Selain itu, hal ini juga menyebabkan hilangnya kepercayaan rakyat terhadap pejabat negara.

    Pemberian bantuan yang tidak merata dan tidak tepat sasaran menjadi faktor yang paling sering terjadi didalam masyarakat. Bantuan seharusnya diberikan kapada rakyat yang paling membutuhkan namun pada kenyataannya ada bantuan yang diberikan kepada orang yang tingkat ekonominya sudah cukup mampu. Sedangkan rakyat yang paling membutuhkan, mereka hanya bisa gigit jari karena tidak mendapat bantuan.








Rabu, 09 Maret 2016

TUGAS 2

Hallo! Dikesempatan kali ini aku akan sedikit membahas mengenai penting nya mempelajari Perekonomian Indonesia..
Sebelumnya aku akan sedikit memberi gambaran apa itu yang disebut dengan Ilmu Ekonomi Indonesia secara umum.

          Ilmu Eknomi Indonesia adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari cara atau system tingkah laku mausia untuk memenuhi kubutuhan hidup agar mencapai kemakmuran. Dengan mempelajari Ilmu Ekonomi Indonesia, setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi sangat berperan penting di sector kebutuhan manusia. Kemudian, dengan mempelajari Ilmu Ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa sosil dan bersifat teliti serta ekonomis. Mempelajari ilmu ekonomi itu sangat penting, dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas kebutuhan dari keperluan yang terpenting atau mendesak terlebih dahulu. Selain untuk individu, Ilmu Ekonomi juga sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar seperti Negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.

Berbicara mengenai Perkonomian, sangat erat kaitannya dengan sebuah Negara. Negara dapat dikatakan maju sampai miskin salah satu aspek yang dinilai adalah perkonomian dari Negara itu sendiri.

1. Negara Maju
Sebuah Negara dapat dikatakan maju adalah negara-negara industri yang sudah mampu/berhasil dalam berbagai bidang. Pendapatan perkapita di Negara tersebut sudah tinggi dan pertumbuhan penduduknya kecil sehinggan angka harapan hidup meningkat karena adanya  pelayanan kesehatan dan taraf ekonomi baik sehingga menyebabkan penduduknya tumbuh dan berkembang dengan baik. Membaiknya kesehatan dan perkembangan tubuh menjadikan tingkat harapan hidup yang lebih baik pula.
              Contoh: Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan dan Negara-negara di Eropa Barat.

2.  Negara Berkembang
Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan suatunegara dengan kesejahteraan material tingkat rendah. Negara berkembang atau sering disebut sebagai negara-negara dunia ketiga adalah negara-negara yang baru saja meraih kemerdekaan dari negara-negara maju. Pendapatan perkapita di Negara berkembang pun relative lebih rendah dibandingkan Negara-negara maju. Pertumbuhan penduduknya pun lebih tinggi sehingga angka harapan hidupnya menjadi lebih rendah.
             Contoh: Negara-negara di Amerika Latin, Afrika, negara-negara di Eropa Timur, dan Asia (kecuali Jepang, Korea Selatan, dan Singapura).

3. Negara Miskin
Gambaran suatu negara miskin atau terbelakang adalah suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan,kota  yang dipadati oleh pengemis, yang jarang mempunyai industri, persediaan tenaga listrik yang tidak memadai, tidak mempunyai jalan raya dan jalan kereta api yang cukup, pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang memadai, komunikasi buruk, Rumah sakit dan lembaga pendidikan tinggi sangat sedikit, Sebagian besar penduduk buta huruf dan miskin, sistem perbankan jelek, dan ekspornya ke negara lain sama sekali terdiri bahan mentah, hasil tambang, atau buah-buahan dan beberapa bahan makanan.
Contoh: Republik Afrika Tengah, Zimbabwe, Liberia, Republik Demokratik Kongo

Jika kita sudah mengetahui pengertian atau penjelasan dari Negara maju, Negara berkembang dan juga Negara miskin tadi, kita akan melihat beberapa masalah yang menyangkut garis kemiskinan, pertumbuhan pembangunan dan pendapatan nasional. ri Sekarang saya akan sedikit membahas pengertian dari beberapa masalah tadi.

a. Garis Kemiskinan

Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh standar hidup yang mencukupi di suatu negara. Dalam praktiknya, pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai garis kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan) lebih tinggi di negara maju daripada dinegara berkembang.
Hampir setiap masyarakat memiliki rakyat yang hidup dalam kemiskinan. Garis kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi yang dapat digunakan untuk mengukur rakyat miskin dan mempertimbangkan pembaharuan sosio-ekonomi, misalnya seperti program peningkatankesejahteraan dan asuransi pengangguran untuk menanggulangi kemiskinan

b.   Pertumbuhan Pembangunan

a.      Pembangunan Ekonomi
Suatu proses yang bertujuan untuk menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB) melebihi tingkat pertumbuhan penduduk

b.      Pertumbuhan Ekonomi
Suatu ukuran kuantitatif yang menggambarkan perkembangan suatu perekonomian dalam suatu tahun tertentu apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI :

a.   Pembangunan Ekonomi
-   sumber daya alam                           
-   sumber daya modal
-   jumlah dan kualitas penduduk         
-   sikap mental masyarakat

b.  Pertumbuhan Ekonomi :
·         Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
·         Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
·         Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
·         Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
·         Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.

           c.   Pendapatan Nasional
            Pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi masyarakat suatu negara dalam periode satu tahun. Jadi, pendapatan nasional dihitungnya pertahun ya, serta meliputi seluruh nilai barang dan jasa.